Perbedaan PLC Dan Relay yang Perlu Kalian Ketahui
Markas Info –Pembangkit listrik merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan modern. Dalam mengatur sistem pembangkit, banyak teknologi yang digunakan untuk memastikan proses berjalan dengan lancar dan aman.
Dua dari teknologi tersebut adalah PLC (Programmable Logic Controller) dan Relay. Meskipun keduanya sama-sama digunakan untuk mengontrol proses, namun terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara PLC dan Relay agar kalian dapat memahami kedua teknologi ini dengan baik dan memilih yang paling sesuai untuk kebutuhan kalian.
A. Pengertian Programmable Logic Controller (PLC)
Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah peralatan elektronik yang memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai fungsi kontrol yang kompleks. PLC dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin dan memonitor keadaan dari peralatan input.
Setelah melakukan analisis, PLC dapat mengontrol keadaan output sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan oleh perencana atau programmer. PLC dibangun dari mikroprosesor dan merupakan peralatan kontrol yang canggih.
Kontrol program dari PLC yaitu menganalisis sinyal input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai. PLC terdiri dari dua komponen penting yakni CPU dan modul input/output. CPU akan mengerjakan semua aktivitas proses sinyal masukan ke hasil sinyal keluaran.
1. Fungsi PLC
Setelah memahami tentang pengertian PLC, selanjutnya Anda bisa mengetahui apa saja fungsi dari rancangan ini, yaitu sebagai berikut.
- Programmable: Artinya, PLC memiliki kemampuan untuk menyimpan program dan memudahkan pengguna untuk membuat atau mengubah program sesuai dengan kebutuhan.
- Logic: Fungsi logika pada PLC melibatkan pemrosesan input melalui aritmatika dan logika (ALU). Logika yang dimaksud meliputi operasi seperti membandingkan, menjumlahkan, membagi, mengalikan, negasi, mengurangi, AND, OR, dan lain-lain.
- Controller: Fungsi pengendalian pada PLC memungkinkan PLC untuk mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output sesuai yang diinginkan.
2. Cara Kerja PLC
Pada dasarannya, PLC bekerja dengan menerima sinyal input melalui proses yang akan dikontrol. Kemudian, program yang tersimpan di memori akan memproses sinyal input dengan logika yang telah ditentukan.
Hasil dari proses logika tersebut akan menghasilkan sinyal output yang disesuaikan dengan aktuator. CPU akan menjalankan tugasnya untuk mengeksekusi program hingga sampai pada perintah terakhir atau END.
Akhirnya, CPU akan menyimpan data dalam memori I/O, data tersebut berupa angka 1 atau 0. Setelah sampai pada proses END, CPU akan melakukan refresh pada memori I/O apabila terjadi perubahan data yang sesuai.
Sementra itu, perangkat output akan dinyalakan atau dimatikan berdasarkan pertukaran data tersebut. CPU akan menjalankan program sesuai status input yang diperbarui dengan benar. Nantinya, CPU akan mengulangi tindakan ini dengan laju maksimal dan berulang-ulang.
Program di memori akan diurutkan sesuai dengan kode mnemonic. Apa itu kode mnemonic? Pada dasarnya, kode yang satu ini merupakan rangkaian instruksi yang terdiri dari diagram ladder. Program ladder akan ditransformasikan menjadi kode mnemonic secara otomatis.
B. Pengertian Relay
Relay adalah komponen elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama, yaitu elektromagnet dan mekanikal (seperangkat kontak switch).
Relay berfungsi sebagai saklar yang dioperasikan secara listrik dan menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak switch. Dengan arus listrik yang kecil, relay dapat menghantarkan listrik yang memiliki tegangan lebih tinggi.
Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
1. Fungsi-fungsi dan Aplikasi Relay
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya adalah :
- Relay digunakan untuk menjalankan fungsi logika.
- Relay juga berguna untuk memberikan fungsi penundaan waktu.
- Relay membantu mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan sinyal tegangan rendah.
- Terdapat juga relay yang bertugas melindungi motor atau komponen lain dari tegangan yang berlebihan atau hubung singkat.
2. Cara Kerja Relay
Sebelum memahami bagaimana relay bekerja, Anda harus memahami komponen-komponen yang membentuk relay. Terdapat 4 komponen utama yaitu coil (elektromagnetik), armature, saklar kontak point, dan spring.
- Saklar yang terdapat pada kontak point dikelompokkan menjadi dua, yaitu normally close (NC) dan normally open (NO).
- Normally close berarti posisi tertutup pada keadaan awal ketika relay belum diaktifkan, sedangkan normally open berarti posisi terbuka pada keadaan awal ketika relay belum diaktifkan.
- Ketika arus listrik mengalir pada elektromagnetik, medan magnet akan dibentuk. Tegangan tersebut merupakan sumber daya untuk relay. Medan magnet kemudian menarik armature yang berada di atasnya, sehingga kedua ujung armature akan terhubung (dengan posisi NO)
- Nah, setelah saklar tersebut menyalurkan arus, maka medan magnet akan hilang dan spring akan mengembalikan armature ke posisi awalnya. Saat itulah saklar akan kembali berada pada posisi NC dan tidak lagi mengalirkan arus listrik.
- Dengan begitu, relay memiliki fungsi sebagai perantara yang dapat mengendalikan arus listrik dengan daya yang lebih besar menggunakan sinyal listrik dengan daya yang lebih kecil.
Ketika daya listrik yang mengalir terputus, menyebabkan medan magnet yang ada di elektromagnetik akan menghilang. Kemudian, saklar akan berada pada posisi awal, yakni NC. Dengan demikian, perangkat yang sedang digunakan akan terputus secara otomatis.
C. Beberapa Perbedaan PLC Dan Relay yang Perlu Kalian Ketahui
1. Definisi
- Programmable Logic Control (PLC) adalah pengontrol industri terkomputerisasi solid-state yang menjalankan logika perangkat lunak dengan menggunakan i / o, CPU, memori.
- Relay adalah perangkat keras switching elektro-mekanis (Hardware Switching Device).
2. Fungsi
- PLC memainkan peran untuk memonitoring dan mengkontrol dalam sirkuit.
- Relai hanya memainkan peran sebagai pengontrol dalam sirkuit. Monitoring tidak begitu mudah dengan relay.
3. Working
- Di PLC, kita bisa menulis program.
- Di Relay, kita tidak bisa menulis program.
4. Function
- PLC terdiri dari lebih banyak fungsi pemrograman seperti timer, counter, memory, dll.
- Relai hanya memberikan satu fungsi yaitu untuk deteksi kesalahan. Dan itu tidak memiliki fungsi yang jauh lebih maju.
5. Desain
- Sahabat dapat dengan mudah memodifikasi desain sirkuit.
- Modifikasi sirkuit elektronik lebih sulit dibandingkan dengan PLC.
6. I/O
- PLC memiliki lebih banyak kemampuan input dan output.
- Relai tidak memiliki kemampuan lebih.
7. Fleksibilitas
- PLC memberikan lebih banyak fleksibilitas daripada relai.
- Relay memberikan sedikit fleksibilitas.
8. Fault
- Sahabat dapat dengan mudah menemukan kesalahan dengan menggunakan software.
- Sangat sulit untuk menemukan kesalahan pada rangkaian Relay.
9. Time
- PLC memiliki respons waktu hampir 50 msec ke atas.
- Relai memiliki waktu respons kurang dari 10 mdet.
10. Operation
- PLC dioperasikan pada sistem digital.
- Relay dioperasikan pada sistem analog.
11. Memory
- PLC terdiri dari memori untuk menyimpan program.
- Itu tidak terdiri dari memori.
12. Jenis
- Ada dua jenis PLC yaitu: 1. PLC Jenis Compact. 2 PLC Jenis Modular.
- Relay memiliki berbagai jenis yaitu: 1. Electromagnetic Relay. 2.Thermal 3. Relay Induction Relay.
Penutup
Dengan mengetahui perbedaan antara PLC dan Relay, kita dapat menentukan mana yang lebih sesuai untuk kebutuhan kita. PLC memiliki kemampuan memori yang lebih besar dan fleksibel dalam mengendalikan proses, serta memiliki fungsi logika yang lebih canggih.
Sementara Relay, meskipun memiliki fungsi yang lebih terbatas, namun memiliki keunggulan dalam hal stabilitas dan daya tahan. Oleh karena itu, perlu untuk memahami perbedaan antara PLC dan Relay sebelum memutuskan untuk menggunakan salah satu dari keduanya.
Jika membutuhkan sistem kendali yang lebih kompleks dan canggih, maka PLC merupakan pilihan yang tepat. Namun, jika membutuhkan sistem yang lebih sederhana dan stabil, Relay menjadi pilihan yang tepat. Semoga bermanfaat